Membaca beberapa kasus rekayasa salah tangkap yang dilakukan pihak Kepolisian di detikNews berikut ini
membuatku merinding. Bagaimana tidak, seorang Polisi yang seharusnya
menangkap orang yang bersalah akan tetapi justru menangkap orang yang
tidak bersalah.
Jika kita membaca berita tersebut mungkin
kita akan menganggap itu sesuatu hal yang biasa. Tapi cobalah sekarang
ini anda berfikir sejenak lalu membayangkan jika anda menjadi salah satu
korban dari salah tangkap yang dilakukan Polisi?
Bayangkan betapa kita pastinya sangat
marah, bingung, dan perasaan campur aduk lainya. Belum lagi apa yang
akan dibayangkan oleh keluarga, anak, istri, orang tua, dan teman kita?
Tentunya jika menurut saya itu teramat
sangat menyeramkan dan menakutkan. Saya membayangkan bagaimana beban
dari para korban salah tangkap tersebut yang pastinya sangat menakutkan.
Sebuah kondisi yang dia tidak salah tapi
ditangkap dan dijadikan tersangka, belum lagi jika mengalami siksaan dan
pukulan juga pemerasan dari kepolisian, tentunya itu akan menambah
menakutkan.
Melalui tulisan ini saya sangat menyayangkan sikap Polisi yang masih saja ada korban salah tangkap.
Dengan terungkapnya kasus demi kasus
salah tangkap yang dilakukan Polisi tersebut, saya (mungkin juga anda)
jadi berfikir, “Jangan-jangan korban salah tangkap yang dilakukan oleh
Polisi di Indonesia masih banyak yang lainya hanya saja tidak tercium
oleh media?
Saya sangat berharap jika memang pihak
Kepolisian ingin serius menangani kasus korban salah tangkap ini,
harusnya Polisi memberikan hukuman yang seberat-beratnya terhadap Polisi
yang melakukan salah tangkap.
Saya sangat bosan sekali ketika ketika
terbongkar kasus salah tangkap seperti ini, kemudian pihak kepolisian
dengan mudah dan seolah dengan wajah tanpa dosa hanya mengucap kata
MAAF?
Cukupkah itu?
Untuk pihak kepolisian, cobalah dengarkan
setiap ada kritik dan saran dari masyarakat. Bukankah ketika terjadi
peristiwa korban salah tangkap kita sebagai masyarakat selalu
mengingatkan supaya Polisi jangan sembarangan dalam melakukan
penangkapan.
Tapi aneh dan lucunya, berulang dan
berkali-kali juga masyarakat mengingatkan, tetap saja kasus demi kasus
salah tangkap terus berulang.
Sebenarnya butuh berapa kali kasus salah
tangkap lagi supaya pihak kepolisian jangan sampai melakukan kesalahan
lagi salah tangkap?
Lagi-lagi saya hanya ingin mengingatkan
dan menyampaikan kritik dan saran supaya jangan sampai adalagi
masyarakat yang jadi korban salah tangkap dari Polisi.
Ingatlah bahwa kalian sebagai Polisi
dibayar dari keringat pajak kami, jadi wajar saja jika kami menuntut
supaya anda bekerja untuk jauh lebih baik lagi dan justru jangan membuat
“teror” dengan melakukan salah tangkap kepada masyarakat.
Karena menurut saya, selain ancaman teror
dari para pelaku teroris, Kinerja anda sebagai Polisi yang melakukan
kesalahan salah tangkap ini bagi saya sebagai masyarakat biasa kami
anggap juga sebagai Teror yang menyeramkan dan menakutkan.
Masyarakat berharap kinerja polisi jauh
lebih baik lagi. Jangan sampai kinerja anda yang seharusnya menciptakan
ketenangan dan menghilangkan teror diantara masyarakat, tapi justru
melakukan teror dan ketakutan dengan melakukan salah tangkap terhadap
masyarakat yang tak bersalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar